Jumat, 13 Desember 2013

Asmaul Husna

Asmaul Husna (nama-nama Allah yang indah)


"Allah mempunyai Asmaaul Husna, maka berdoalah kepadaNya dengan menyebut Asmaul Husna itu" (Al 'Araaf : 180).

"Sesungguhnya Alloh mempunyai 99 nama. Siapa yang menghitungnya maka ia akan masuk syurga" (HR. Attirmidzi).

"Dialah ALLAH, tiada Tuhan melainkan Dia, Dia mempunyai al-asmaul-husna (nama-nama yang baik)"- (Surah Thaha:8)

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah s.w.t mempunyai 99 nama, iaitu seratus kurang satu, barangsiapa menghitungnya (menghafal seluruhnya) masuklah ia kedalam syurga" - Riwayat Bukhari

Adapun ASMA-UL-HUSNA adalah merupakan nama-nama Allah s.w.t. yang terkandung didalam Al-Quran dimana pada tiap-tiap nama tersebut mengandungi khasiatnya masing-masing seperti kita akan ketahui dibawah ini:

ALLAHU
Artinya Yang mengeluarkan sekelian makhluk dari tiada menjadi ada.
KHASIATNYA: Barangsiapa yang menbacanya 5000 kali tiap-tiap hari, Insyaallah akan dimurahkan     rezekinya, dan jika dibaca 66 kali sampai 66 hari setelah sembahyang fardhu, maka akan menjadi sebutan orang besar dan mendapat kebaikan yang banyak.

AR RAHMAANU
Artinya Kasihsayang kepada hambaNya didunia.
KHASIATNYA: Barangsiapa yang mebacanya tiap-tiap selesai sembahyang fardu sebanyak 100 kali, Insyaallah ia akan terjaga dari sifat lupa dan lalai.
AR RAHIIMU
Artinya Yang Kasihsayang kepada orang-orang mukmin pada hari Akhir
KHASIATNYABarangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 100 kali, Insyaallah hatinya akan selalu mempunyai sifat kasih sayang akan sesama makhluk Allah s.w.t.

AL MALIKU
Artinya Yang Mempunyai Kerajaan
KHASIATNYA: Barangsiapa yang membacanya tiap-tiap hari sebanyak 121 kali kemudian daripada fajar atau tergelincirnya, Insyaallah akan dikayakan dengan sebab atau dengan pintu yang dibukakan Allah s.w.t. baginya.
Untuk lebih lengkapnya silahkan KLIK DI SINI atau klik di bawah ini

Download Button

Web 1 Reguler Ganjil

Nama :  Moh. Muji Ustadi
NPM :   2011 4350 1347
Kelas :   S 5K


<html>
<head>
<title>tugas web1</title>
<script type="text/javascript">
function muji(){
var kodebuku = document.input.ikodebuku.value;
document.output.okodebuku.value=kodebuku;
var judulbuku = document.input.ijudulbuku.value;
document.output.ojudulbuku.value=judulbuku;
var jumlahbuku = document.input.ijumlahbuku.value;
document.output.ojumlahbuku.value=jumlahbuku;
var harga = document.input.iharga.value;
document.output.oharga.value=harga;
var subtotal =jumlahbuku * harga;
document.output.osubtotal.value=subtotal;
var totalharga = subtotal;
document.output.ototalharga.value=totalharga;
}
</script>
</head>
<body>
<b><h1 align="center">TUGAS PEMROGRAMAN WEB 1 REGULER (GANJIL)</h1></b>
<hr>
<b>
<h1>INPUT</h1></b>
<form name="input">
<table border="0">
<tr> <td>Kode Buku</td><td> : </td> <td>
<input type="text" name="ikodebuku" size="10"/> </td> </tr>
<tr> <td>Judul Buku</td><td> : </td> <td>
<input type="text" name="ijudulbuku" size="10"/> </td> </tr>
<tr> <td>Harga</td><td> : </td> <td>
<input type="text" name="iharga" size="10"/> </td> </tr>
<tr>  <td>Jumlah Buku</td><td>:</td><td>
<input type="text" name="ijumlahbuku" size="10"/> </td></tr> 
<tr> <td colspan="4" align="right">
<br>
<input type="button" value="OK" onClick="muji()"/>
<input type="reset" value="CANCEL"/>
</td>
</table>
</form>
<b><h1>Output</h1></b>
<form name="output">
<table width="730" colspan="4" border="1">
<tr>
<td width="140" align="center">Kode Buku</td>
<td width="140" align="center">Judul Buku</td>
<td width="140" align="center">Harga</td>
<td width="140" align="center">Jumlah Buku</td>
<td width="140" align="center">Sub Total</td>
</tr>
<tr>
<td height="78" align="center">
<input type="text" name="okodebuku"/></td>
<td align="center">
<input type="text" name="ojudulbuku"/></td>
<td align="center">
<input type="text" name="oharga"/></td>
<td align="center"><input type="text" name="ojumlahbuku"/></td>
<td align="center"><input type="text" name="osubtotal"/></td>
</tr>
</table>
<tr><td width="140" align="center">..............................dts..........................</td></tr>
<p>
</p>
<table width="296" border="0">
<tr>
<td width="120" align="center">Total Harga </td>
<td width="160" align="center">
<input type="text" name="ototalharga"></td>
</tr>
</table>
</form>
</body>
</html>


SCREENSHOT



Bab Pengenalan Sistem Komputer dan Sistem Operasi



BAB
PENGENALAN SISTEM KOMPUTER & SISTEM OPERASI

I.         KOMPONEN SISTEM KOMPUTER
A.            Pemroses
Pemroses berfungsi melakukan pengolahan data dan pengendalian operasi komputer. Pemroses melakukan operasi komputasi dan operasi logik, serta mengendalikan aliran data berdasarkan instruksi-instruksi dari memori dan mengeksekusi instruksi-instruksi yang diambil. Eksekusi pemroses dituntun oleh Clock. Clock bertugas mengsinkronisasikan seluruh elemen komputer.

Operasi-operasi yang terdapat di pemroses :
1.      Operasi Aritmatika
2.      Operasi Logika
3.      Operasi Pengendalian
Pemroses terdiri dari 3 komponen :
1.      CU (Control Unit)
Berfungsi mengendalikan operasi yang dilaksanakan sistem komputer.
2.      ALU (Aritmetic Logical Unit)
Berfungsi melakukan operasi aritmatika dan logika
3.      Register-register
Membantu pelaksanaan operasi pemroses sebagai tempat operand-operand dari operasi yang akan dilakukan oleh pemroses.

B.             Memori
Memori berfungsi menyimpan data dan program.  Hierarki memori berdasarkan kecepatan akses yaitu :
  Register :
  Chace Memory
  Main Memory
  Disk Chace
  Magnetic Disk
 Magnetic Tape
Setiap kali pemroses melakukan eksekusi, pemroses membaca instruksi dan data dari memori utama. Kecepatan pengambilan dari memori utama akan meningkatkan kinerja sistem. Untuk itu terdapat konsep memori dua level yang terbukti ampuh meningkatkan kinerja komputer, yaitu data atau instruksi sebaiknya ditampung lebih dahulu pada memori berkecepatan akses lebih tinggi. Konsep dua level ini diimplementasikan berupa Chace Memory  dan Buffering.
Chace Memori adalah memori di antara memori utama dan register pemroses. Dengan adanya chace memory, pemroses tidak langsung mengacu pada memori utama melainkan mengacu pada chace memori yang berkecepatan akses lebih tinggi.
Buffering adalah bagian memori utama yang difungsikan menampung data yang akan ditransfer dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpanan sekunder. Buffering dapat mengurangi frekuensi pengaksesan dari/ke perangkat masukan/keluaran dan penyimpanan sekunder sehingga meningkatkan kinerja sistem.
C.             Perangkat Masukan/Keluaran
Berfungsi memindahkan data antara komputer dan lingkungan eksternal, antara lain :
1.      Perangkat penyimpanan sekunder
2.      Perangkat komunikasi
3.      Terminal
4.      Dan sebagainya
D.            Interkoneksi Antar Komponen
Merupakan struktur dan mekanisme untuk menghubungkan ketiga komponen di atas. Komponen interkoneksi ini tidak hanya berupa perkawatan secara fisik tapi termasuk juga tata cara atau aturan (protokol) komunikasi di antara elemen-elemen terhubung yang berkomunikasi (ISA dan PCI).

Interkoneksi antarkomponen disebut Bus. Bus terdiri dari 3 macam, yaitu :
1.      Bus Alamat (Address  Bus)
  Bersifat satu arah.
  Memberikan alamat dari memori atau port yang hendak diakses.
  Berisi 16, 20, 24 jalur sinyal pararel atau lebih.
  Jika pemroses memiliki N jalur alamat maka pemroses dapat mengalamati 2 pangkat N (2N) lokasi memori dan/atau port secara langsung.
2.      Bus Data (Data Bus)
  Jalur ini bersifat dua arah.
  Digunakan untuk membaca dan mengirim data dari/ke memori atau port.
  Berisi 8, 16, 32 jalur sinyal pararel atau lebih.
3.      Bus Kendali (Control Bus)
  Jalur ini bersifat dua arah.
  Berisi 4-10 jalur sinyal pararel.
  CPU mengirim sinyal-sinyal pada bus kendali untuk memerintahkan memori atau port, serta CPU menerima status dan sinyal balik memori atau port.
  Sinyal bus kendali antara lain :
  Memory Read : untuk memerintahkan pembacaan memori
  Memory Write : untuk memerintahkan penulisan memori
  I/O read : untuk memerintahkan pembacaan port
  I/O write : untuk memrintahkan penulisan port
E.             Eksekusi Instruksi
Ada 2 tahap pengolahan instruksi, yaitu :
1.      Pemroses membaca instruksi dari memori (fetch).
2.      Pemroses mengeksekusi instruksi (execute).
Eksekusi program berisi pengulangan fetch dan execute. Eksekusi instruksi dapat melibatkan beberapa operasi lebih dasar dan bergantung sifat instruksi.
Mode eksekusi berkaitan dengan kewenangan jenis program yang dijalankan :
  Mode eksekusi untuk program bagian dari sistem operasi
Mode eksekusi untuk program pemakai, atau program yang bukan bagian dari sistem operasi
F.              Eksekusi Instruksi
Ada 2 tahap pengolahan instruksi, yaitu :
3.      Pemroses membaca instruksi dari memori (fetch).
4.      Pemroses mengeksekusi instruksi (execute).
Eksekusi program berisi pengulangan fetch dan execute. Eksekusi instruksi dapat melibatkan beberapa operasi lebih dasar dan bergantung sifat instruksi.
Mode eksekusi berkaitan dengan kewenangan jenis program yang dijalankan :
  Mode eksekusi untuk program bagian dari sistem operasi
 Mode eksekusi untuk program pemakai, atau program yang bukan bagian dari sistem operasi

II.       PERANAN SISTEM OPERASI
Sistem Operasi adalah sekumpulan rutin perangkat lunak yang berada di antara program aplikasi dan perangkat keras. Semua perangkat lunak berjalan di bawah kendali sistem operasi, mengakses perangkat keras lewat sistem operasi, dan mengikuti aturan-aturan yang dijalankan oleh sistem operasi. Sistem operasi bertindak sebagai antarmuka antara program aplikasi dan perangkat keras.
A.     Tujuan Mempelajari Sistem Operasi
1.      Dapat merancang sendiri atau memodifikasi sistem operasi yang telah ada sesuai kebutuhan khusus.
2.      Dapat menilai sistem operasi dan memilih alternatif sistem operasi sesuai tujuan sistem berbasis komputer yang hendak dibangun.
3.      Pemakai harus berinteraksi dengan sistem operasi untuk menyelesaikan tugasnya karena sistem operasi merupakan antarmuka utama dalam berhubungan dengan sistem komputer. Mempelajari sistem operasi dapat meningkatkan pemanfaatan sistem operasi sehingga meningkatkan kinerja sistem komputer.
B.      Fungsi dan Sasaran Sistem Operasi
Sistem operasi mempunyai dua tugas utama :
1.      Pengelola seluruh sumber daya komputer (sebagai resource manage)
Sumber daya sistem komputer adalah semua komponen di sistem komputer yang dapat memberi manfaat. Sumber daya ini terdiri dari :
a.      Sumber daya fisik
  Perangkat masukan : keyboard, barcode reader, dsb
  Perangkat tunjuk : mouse, joystick, ligh-pen, dsb
  Perangkat penyimpan sekunder
  Perangkat penampil
  Perangkat pencetak
  Perangkat komunikasi
  Perangkat memori
  Perangkat multimedia
  Perangkat grafis
  Perangkat pengendali proses
b.      Sumber daya abstrak
  Data
  Process Control Block (PCB)
Mencatat dan mengendalikan proses
  Semaphore untuk pengendalian sinkronisasi proses-proses 
  Tabel segmen, tabel page, FAT untuk system file
  Berkas (file) untuk menyimpan data atau program
  Program
Berupa kumpulan instruksi yang dapat dijalankan pemroses. Jenis program dapat berupa utilitas dan aplikasi untuk mencapai tujuan komputasi (pengolahan) tertentu.
2.      Sistem operasi sebagai penyedia layanan (sebagai extended/virtual machine)
Sistem operasi menyediakan tata cara memanfaatkan sumber daya sistem komputer secara lebih mudah dan seragam. Tata cara pemanfaatan dilakukan dengan sekumpulan system calls yang dapat dipanggil di program yang dibuat pemrogram aplikasi. Penggunaan system calls jauh lebih mudah dibanding memrogram secara langsung.
Sistem operasi menyediakan layanan pengaksesan sumber daya sehingga pemrogram tidak direpotkan dengan rincian operasi perangkat keras yang menjenuhkan.
Sistem Operasi mempunyai 3 sasaran, antara lain :
1.      Kenyamanan : Sistem operasi harus membuat penggunaan komputer menjadi lebih nyaman.
2.      Efisiensi : Sistem operasi menjadikan penggunaan sumber daya sistem komputer efisien.
3.      Mampu berevolusi : Sistem operasi harus dibangun sehingga memungkinkan dan memudahkan pengembangan, pengujian, dan pengajuan fungsi-fungsi yang baru tanpa mengganggu layanan yang dijalankan sistem komputer.
Sistem operasi seharusnya menyediakan layanan-layanan di bidang berikut :
1.      Pembuatan program
Sistem operasi menyediakan beragam fasilitas dan layanan untuk membantu pemrogram menulis program. Bantuan ini biasanya berbentuk program utilitas. Program utilitas bukan bagian dari sistem operasi tapi dapat diakses melalui sistem operasi.
2.      Eksekusi program
Sejumlah tugas perlu dilakukan untuk mengeksekusi program. Instruksi-instruksi dan data harus dimuat ke memori utama, perangkat-perangkat masukan/keluaran dan berkas-berkas harus diinisialisasi, serta sumber daya harus disiapkan.
3.      Pengaksesan perangkat masukan/keluaran
Tiap perangkat memerlukan sejumlah instruksi atau sinyal kendali yang rumit agar dapat beroperasi. Sistem operasi harus mengambil alih rincian-rincian itu sehingga pemrogram dapat berpikir lebih sederhana dalam memanfaatkan perangkat itu.
4.      Pengaksesan terkendali terhadap berkas
Sistem operasi menyediakan mekanisme proteksi untuk mengendalikan pengaksesan terhadap berkas.
5.      Pengaksesan sistem
Pada sistem publik atau dipakai bersama (share system), sistem operasi mengendalikan pengaksesan ke sumber daya-sumber daya sistem secara keseluruhan. Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi sumber daya dan data dari pemakai tidak diotorisasi serta harus menyelesaikan konflik-konflik dalam perebutan sumber daya.
6.      Deteksi dan memberi tanggapan terhadap kesalahan
Sistem operasi harus memberi tanggapan terhadap kondisi kesalahan yang terjadi dengan dampak terkecil bagi aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan.
7.      Akunting
Sistem operasi harus mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber daya dan memonitor parameter kinerja seperti waktu tanggap. Pada suatu sistem, informasi ini berguna dalam mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang dan penyesuaian sistem untuk meningkatkan kinerja.
C.      Fungsi-fungsi Minor Sistem Operasi
1.      Mengimplementasikan antarmuka untuk pemakai
2.      Memungkinkan pemakaian bersama perangkat keras
3.      Memungkinkan pemakaian data secara bersama
4.      Mencegah pemakai saling mengganggu
5.      Menjadwalkan pemakaian sumber daya
6.      Memberi fasilitas masukan/keluaran
7.      Memulihkan kesalahan-kesalahan
8.      Menghitung penggunaan sumber daya
9.      Mengorganisasi data agar pengamanan dan cepat diakses
10.  Menangani komunikasi jaringan
D.     Subsistem-subsistem Sistem Operasi
1.       Manajemen proses
2.       Manajemen memori
3.       Manajemen berkas
4.       Manajemen perangkat masukan/keluaran
5.       Pengamanan sistem
6.       Sistem komunikasi

III.    PERKEMBANGAN SISTEM OPERASI
Menurut Tanenbaum, sistem operasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang dapat dibagi dalam empat generasi:
A.     Generasi Pertama (1945-1955)
Generasi awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.
B.      Generasi Kedua (1955-1965)
Generasi kedua memperkenalkan Batch Processing System, yaitu Job yang dikerjakan dalam satu rangkaian, lalu dieksekusi secara berurutan. Pada generasi ini sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tetapi beberapa fungsi sistem operasi telah ada, contohnya fungsi sistem operasi ialah FMS dan IBSYS.
C.      Generasi Ketiga (1965-1980)
Pada generasi ini perkembangan sistem operasi dikembangkan untuk melayani banyak pemakai sekaligus, dimana para pemakai interaktif berkomunikasi lewat terminal secara on-line ke komputer, maka sistem operasi menjadi multi-user (di gunakan banyak pengguna sekaligus) dan multi-programming (melayani banyak program sekaligus).
D.     Generasi Keempat (Pasca 1980an)
Dewasa ini, sistem operasi dipergunakan untuk jaringan komputer dimana pemakai menyadari keberadaan komputer-komputer yang saling terhubung satu sama lainnya. Pada masa ini para pengguna juga telah dinyamankan dengan Graphical User Interface yaitu antar-muka komputer yang berbasis grafis yang sangat nyaman, pada masa ini juga dimulai era komputasi tersebar dimana komputasi-komputasi tidak lagi berpusat di satu titik, tetapi dipecah di banyak komputer sehingga tercapai kinerja yang lebih baik.

IV.    CONTOH-CONTOH SISTEM OPERASI
A.     MS-DOS
1975 : 
  PC pertama Altair diproduksi MITS (Micro Instrumentation Telemetry Systems) of Albuquerqu, New Mexico dengan pemroses Intel 8o8o 8 bit dan memori 256 byte.
  Ditujukan untuk para penggemar elektronik.
  Pada komputer ini, Bill Gates menulis interpreter BASIC.
  Sistem operasi : CP/M dari  Digital Research
1979 :
  Tim Paterson dari Seatle Computer Products membuat 86-DOS untuk menguji produk-produk berbasis 8o86.
1981 :
 Microsoft membeli 86-DOS dan diperbaiki menjadi MS-DOS Versi 1.0.
 Dirilis dengan nama MS-DOS dan PC-DOS.
 Sistem operasi berupa 4000 baris kode bahasa assembly.
Sistem operasi PC-DOS :
Ibmbio.com, disk and character I/O system 
 Ibmdos.com, disk and file manager 
 Command.com, command processor, shell primitif
  Sistem operasi MS-DOS :
 Ibmbio.com, disk and character I/O system
 IO.sys, disk and file manager 
  MSDOS.sys, command processor, shell primitif
  Fitur MS-DOS Versi 1.0 :
 Memori 12 Kbyte di pemroses Intel 8086 dengan memori 64 Kbyte
 Mendukung 1 direktori dan 64 file
 Tidak mendukung harddisk
 Hanya mendukung floppy disk 5 ¼ inchi 160 Kbyte, 512 byte/sektor.
1982 :
Dirilis MS-DOS Versi 1.1 yang mendukung disket 320 Kbyte
1983 :  IBM mengembangkan PC XT, berbasis harddisk dan dirilis MS-DOS Versi 2.0
 Sistem operasi memakai memori 24 Kbyte dibuat dengan 20.000 baris assembly
 Fitur MS-DOS Versi 2.0 :
Mendukung harddisk 
 Mendukung direktori hierarki
Menyediakan perintah DOS lebih kaya dengan program eksternal sebagai utilitas
Kemampuan I/O redirection, pipeline, filter, dan background printing, pemakaian file descriptor
Mendukung disket 360 Kbyte, system configuration (config.sys), user installable device driver, memory management, dan customized shell
  Dirilis juga MS-DOS versi 2.05 yang mendukung time, date, currency and decimal symbols, 16 byte Japanese Kanji.
1984 : 
  IBM membuat PC AT dengan pemroses Intel 80286 yang menyediakan pengalamatan extended addressing dan karakteristik proteksi memori, user and kernel mode, ring based protection, dan kemampuan menjalankan banyak program sekaligus 
 PC AT menyediakan disket 1,2 M, battery backup clock, informasi konfigurasi CMOS, harddisk lebih dari 10 M, mendukung RAM disk
 Dirilis MS-DOS versi 3.0, dengan fitur :
 Pemroses Intel 80286
 Mendukung keyboard dan periperal harddisk yang baru (AT-Bus)
 Shell bisa diganti pemakai, misalnya dengan Norton Shell yaitu NDOS.com 
 Sistem operasi memakai memori 36 Kbyte dengan 40.000 baris assembly
 Dirilis MS-DOS versi 3.1 yang mendukung jaringan PC - PC
 Dirilis MS-DOS versi 3.2 yang mendukung disket 3 ½ inch dan IBM Token Ring
1987 :
 IBM membuat komputer PS/2
 Dirilis MS-DOS versi 3.3, pemroses intel 80286 atau 80386, dengan fitur : 
               Mendukung komunikasi serial standar sampai 19.200 bps/detik
Memori yang dipakai 46 Kbyte
Dirilis MS-DOS versi 4.0 yang mendukung harddisk 32 Mbyte – 2 Gb, program terbatas sampai 640 Kbyte, RAM 16 Mbyte dapat digunakan sebagai RAM disk.
1991 :
 Dirilis MS-DOS Versi 5.0 yang mendukung penggunaan extended memory untuk user written device driver dan utilitas-utilitas
B.      Windows 95
Tahun 1980, Microsoft mengembangkan GUI (Graphical User Interface). GUI Microsoft ini masih harus berjalan di atas DOS namun sudah mendekati user friendly pada era 1990-an.
Fitur-fitur MS Windows 95 :
 Kemudahan pemakaian
 Kinerja
 Kompatibilitas perangkat dan dukungan aplikasi
 Dukungan jaringan dan konektivitas 
 Dukungan pengelolaan dan administrasi
Dukungan komunikasi dan sistem pengiriman pesa
Dukungan layanan bergerak dan akses remote
C.      Windows NT
Microsoft Windows NT merupakan sistem operasi single-user, multitasking yang dirancang berjalan pada beragam PC. Sasaran rancangan Windows NT adalah :
Kemampuan agar dapat diperluas (extensibility) 
Portabilitas (Portability) 
Keandalan dan Ketegaran (Reliability dan Robustness)
Kompatibilitas (Compatibility)
Kinerja (Performance)
V.      Arsitektur Sistem Operasi
Arsitektur sistem operasi adalah arsitektur perangkat lunak yang digunakan dalam membangun perangkat lunak sistem operasi. Arsitektur sistem operasi yang terkenal antara lain :
A.     Sistem Monolitik
Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur bahwa prosedur-prosedur di dalamnya dapat saling memanggil apabila diperlukan. Kernel berisi semua layanan yang disediakan sistem operasi. Seluruh sistem operasi berada pada ruang di satu ruang alamat.
1.      Kelemahan
a.      Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan dan dilokalisasi, namun praktek pemrograman yang berdisiplin bagus dapat mempermudah pengembangan.
b.      Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan.
c.       Merupakan pemborosan apabila setiap komputer harus menjalankan kernel monolitik sangat besar sementara sebenarnya tidak memerlukan seluruh layanan yang disediakan kernel.
d.      Tidak fleksibel.
e.      Kesalahan pemrograman di satu bagian kernel menyebabkan matinya seluruh sistem.
2.      Keunggulan
Layanan dapat dilakukan sangat cepat karena terdapat di satu ruang alamat.
3.      Evolusi
Sebagian besar UNIX berstruktur monolitik. Meskipun monolitik bahwa seluruh komponen/subsistem di satu ruang alamat tetapi secara rancangan adalah berlapis/modular. Untuk mempermudah dalam pengembangan terutama pengujian dan fleksibilitas, UNIX menggunakan konsep loadable kernel modules, yaitu :
a.      Bagian-bagian kernel terpenting berada di memori utama secara tetap
b.      Bagian-bagian esensi lain dapat berupa modul yang dapat ditambahkan ke kernel saat diperlukan dan dicabut begitu tidak digunakan lagi di waktu jalan (run-time)
B.      Sistem Berlapis
Sistem operasi dibentuk secara hierarki berdasarkan lapisan-lapisan. Sistem operasi berlapis pertama kali adalah THE. Struktur berlapis bertujuan untuk mengurangi kompleksitas rancangan dan implementasi sistem operasi. Setiap lapisan mempunyai fungsional dan antarmuka masukan-keluaran dengan dua lapisan bersebelahan dengan terdefinisi bagus.
Kelanjutan dari sistem berlapis adalah sistem berstruktur cincin seperti pada sistem MULTICS. Sistem MULTICS terdiri 64 lapisan cincin bahwa satu lapisan berkewenangan berbeda. Struktur ini diadopsi INTEL 386 dengan empat lapisan/hierarki kewenangan operasi.
1.      Keunggulan
 Sistem terbagi dalam beberapa modul
 Masing-masing lapisan/modul dapat dirancang, dikode, dan diuji secara independen
 Pendekatan berlapis menyederhanakan rancangan, spesifikasi, dan implementasi sistem operasi
2.      Kelemahan
Fungsi-fungsi sistem operasi yang harus diberikan ke masing-masing lapisan harus dilakukan secara hati-hati.
C.      Sistem Client/Server
Sistem operasi merupakan kumpulan proses yang dikategorikan sebagai server dan client. Server adalah proses yang menyediakan layanan, sedangkan client adalah proses yang memerlukan/meminta layanan.
Dengan arsitektur client/server, kode dapat diangkat ke level tinggi sehingga kernel dapat dibuat sekecil mungkin. Semua tugas diangkat menjadi proses level pemakai. Kernel hanya mengatur komunikasi antara client dan server. Kernel berukuran kecil ini popular dengan sebutan mikrokernel.
1.      Keunggulan
ü Pengembangan dapat dilakukan secara modular
ü Kesalahan (bugs) di satu sistem tidak merusak subsistem lain
ü Mudah diadaptasi untuk sistem tersebar
2.      Kelemahan
ü Layanan dilakukan secara lambat karena harus melalui pertukaran pesan
ü Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck
D.     Sistem Mesin Maya
Sistem operasi melakukan simulasi banyak mesin nyata. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas tinggi sehingga memungkinkan sistem operasi-sistem operasi berbeda dapat dijalankan di mesin maya berbeda oleh pemakai yang berbeda. Implementasi yang efisien merupakan masalah yang sulit karena sistem menjadi besar dan kompleks.
Teknik ini mulanya digunakan pada IBM S370. VM /370 menyediakan mesin maya untuk masing-masing pemakai. Teknik ini berkembang menjadi operating sistem.
emulator sehingga sistem operasi dapat menjalankan aplilasi-aplikasi untuk sistem operasi lain.
E.      Sistem Berorientasi Obyek
Sistem operasi yang merealisasikan layanan sebagai kumpulan proses disebut sistem operasi bermodel proses. Pendekatan lain implementasi layanan adalah sebagai obyek-obyek. Sistem operasi berorientasi obyek adalah sistem operasi yang distrukturkan berdasarkan paradigma obyek. Pendekatan ini bertujuan mengadopsi keunggulan teknologi berorientasi obyek.
Pada sistem berorientasi obyek, layanan diimplementasikan sebagai kumpulan obyek. Obyek mengapsulkan struktur data dan sekumpulan operasi pada struktur data itu. Masing-masing obyek diberi tipe yang menandai properti obyek seperti proses, direktori, dan berkas. Dengan memanggil operasi yang didefinisikan di obyek, data yang dikapsulkan di dalamnya dapat diakses dan dimodifikasi. Model ini sungguh terstruktur dan memisahkan antara layanan yang disediakan dan implementasinya. Contoh sistem operasi berorientasi obyek, antara lain : Eden, Choice, X-Kernel, Medusa, Clouds, Amoeba, Muse.

VI.    SYSTEM CALLS
System Calls adalah tata cara pemanggilan di program aplikasi untuk memperoleh layanan sistem operasi. System Calls menyediakan antarmuka antara proses dan sistem operasi.
Ditulis dalam bahasa assembly atau bahasa tingkat tinggi yang dapat mengendalikan mesin, contoh bahasa C/C++, UNIX menyediakan system call: read, write => operasi I/O untuk berkas. System Calls Microsoft Windows diberi nama Win32 API tersedia untuk kompilator bahasa yang ada di Microsoft Windows.
System Calls memberi fasilitas pengendalian atas operasi sistem lebih baik dan pengaksesan ke fasilitas perangkat keras lebih langsung.
Sering pengguna program harus memberikan data (parameter) ke OS yang akan dipanggil. Contoh pada UNIX: read(buffer, max_size, file_id);
Tiga cara memberikan parameter dari program ke sistem operasi:
1.      Melalui registers (sumber daya di CPU).
2.      Menyimpan parameter pada data struktur (table) di memori, dan alamat table tsb ditunjuk oleh pointer yang disimpan di register.
3.      Push (store) melalui "stack" pada memori dan OS mengambilnya melalui pop pada stack tsb.
Jenis-jenis System Calls :
A.      System Calls Manajemen Proses
B.      System Calls Manajemen Berkas
C.      System Calls Manajemen Piranti
D.     System Calls Informasi/Pemeliharaan
E.      System Calls Komunikasi